Suatu ketika Jalaluddin Rumi ditanya gurunya, Syamsuddin Tabriz, "Apakah anda tidak mengetahui bahwa semua orang sakit mendambakan kesembuhan, kecuali para penderita cinta, mereka merindukan sakitnya bertambah dan berhasrat agar sakitnya itu berlipat ganda.
Cinta adalah penyakit, tetapi ia akan membebaskan penderitaannya dari segala penyakit lain. Apabila penyakit cinta menimpa seseorang, maka dia tidak akan ditimpa penyakit lain. Ruhaninya menjadi sehat. Bahwa nyawanya adalah kesehatan, yang semua orang ingin membelinya
(Jalalulddin Rumi)