Baru saja kita berjumpa
Rindu itu kembali menyayat
CemburuMu yang membara
Membuatku cintaku semakin kerat
Ya mahhabba....
Pada Dhuha ku taat..
Senja di Masjid Qisas
Semburat lembayung jingga menggurat mega
Bibir pantai tampak tenang
Berhias tarian lambaian kurma
Seakan menyambut tamu yang datang
Bulat sabit menggantung
Diapit satu bintang
Sakitnya menjalani hukuman pancung
Berharap siksa akhirat kan berkurang
Kumandang adzan magrib dari menara masjid Qisas
Terdengar syahdu mengharu biru
Terharu pada penggalan kepala ditiang gaharu
Pengadilan pancung ahli waris menuntut balas
Tiada aroma bunga setanggi
Tidakpun sunyi, jemaah tampak ramai
Selepas magrib menggema lantunan dzikir
Tua muda bercengkerama dipelataran parkir
Jeddah 3/4/14
Sebuah Nama
Namamu terpatri dihatiku
Terukir indah direlung kalbu
Menyesak dadaku
Bukan rangkaian aksara yang kau pikat
Bukan rayuan manis yang kau kerat
Tapi akhlakul kharimah yang kau taat
Nama sederhana
Yang terdengar istimewa
Karena maruah penyandangnya
Bila gajah tiada
Gadingnya yang tergadang
Bila kita tiada
Nama yang terkenang
Nama bagi sebagian bagai jejak
Dibibir pantai, Yang terhapus ombak
Hilang tanpa jejak
Tapi tidak nama ini
Yang kan terpatri indah direlung hati
Semoga nama ini pewaris jundi-jundi pemberani.....
Penegak kalam Illahi.
Rose - Saudi 4/4/14
Terukir indah direlung kalbu
Menyesak dadaku
Bukan rangkaian aksara yang kau pikat
Bukan rayuan manis yang kau kerat
Tapi akhlakul kharimah yang kau taat
Nama sederhana
Yang terdengar istimewa
Karena maruah penyandangnya
Bila gajah tiada
Gadingnya yang tergadang
Bila kita tiada
Nama yang terkenang
Nama bagi sebagian bagai jejak
Dibibir pantai, Yang terhapus ombak
Hilang tanpa jejak
Tapi tidak nama ini
Yang kan terpatri indah direlung hati
Semoga nama ini pewaris jundi-jundi pemberani.....
Penegak kalam Illahi.
Rose - Saudi 4/4/14
Subscribe to:
Posts (Atom)